26 March 2008

Mandi malam menyababkan rematik?

Mitos seputar mandi malam versus nyeri rematik memang masih saja beredar di masyarakat kita. Padahal, tentu saja itu tidak benar.

Penyakit retik memiliki lebih dari 100 jenis yang penyabab dan gejalanya tidk selalu sama. Yang jelas, mandi malam tidak masuk dalam salah satu penyebabnya. Jika ada orang yang merasakan nyeri, ngili, atau otot kaku setelah mandi malam, itu karena kram otot yang disebabkan dinginnya air(hawa dingin). Apabila tubuh sudah hangat kembali, uumnya rasa ngilu itu pun akan hilang.

Rematik adalah gangguan yang menimbulkan rasa sakit atau nyeri dan juga kaku otot serta sedni. Contonya asam urat dan osteoarthritis. Kedua jenis rematik ini termasuk banyak terjadi pada mesyarakat Indonesia.

Asam urat merupakan jenis peradangan kronis yang menimbulkan rasa nyeri, kemerahan, pada persendian. Sering kali menyerang empol kaki lutut, pergelangan kaki maupun tangan, jari-jemari, serta siku. Penyakit ini sebagai akibat dari produksi asam urat dalam tubuh yang melebihi batas normal.

Osteoarthritis(OA) juga mengganggu persendian. Penyaba pastinya belum diketahui, tetapi dihubungkan dengan usia menua, genetic, dan factor metaolik. Ada kondisi ini bantalan tulang dipersendian manipis, bahkan sudah tak ada lagi,sehingga bila persendian dierakkan akan terjadi gesekan yang menimbulkan rasa sangat nyeri. Gejala OA di antaranya persendian terasa nyeri setelah berolahrga atau membawa beban berat dan akan mereda setelah beristirhat, persendian bengkak, persendian ngilu di musim dingin atau terasa kaku di pagi hari, gerakan tubuh juga terhambat.

Untuk mengatasi nyeri asam urat maupun OA, dokter biasanya memberikan obat pereda nyeri, seperti NSAIDS (nonsteroidal anti-inflammatory drugs), misalnya ibuprofen.

(Dirangkum dari majalah “Gaya Hidup Sehat”)

No comments: